PADANG – Masih ingat “Memakmurkan Masjid dengan Satu Juta Sajadah Peduli Dai” Gerakan Sejuta sajadah untuk warga Sumbar ini dipelopori dan dijalankan langsung oleh seorang tokoh perantau muda asal Ranah Minang, Rifo Darma Saputra. 5/11/2023
Munculnya Gerakan memakmurkan masjid ini, bermula dari keprihatinan Rifo terhadap kondisi rumah-rumah ibadah di sejumlah daerah pelosok Sumbar. Dia menemukan banyak sajadah-sajadah yang bisa dikatakan tidak layak pakai.
Banyak diantaranya orang-orang diwajibkan membawa sajadah masing-masing untuk beribadah ke musala dan masjid,” kata Rifo ketika launching gerakan Satu Juta Sajadah Peduli Dai”.
Ketua Ketua Umum Perkumpulan Muaro Paneh Jaya (PMPJ) itu mengatakan, dengan membantu memberikan sajadah, secara tidak langsung kembali merangsang minat masyarakat untuk datang ke masjid.
“Sejuta sajadah ini insyaallah akan kami sebar ke seluruh kabupaten dan kota di Sumbar. Pendistribusiannya tentu saja lewat da’i yang ada di daerah masing-masing nanti,” katanya.
Selain itu, gerakan ini juga akan memberikan perhatian kepada guru-guru mengaji dan para da’i yang kondisi kehidupannya juga jauh dari kata layak. Pihaknya berupaya memberikan bantuan sandang dan pangan untuk para pejuang agama Allah SWT itu.“Gerakan kecil kami ini tapi didukung pemerintah tentu tidak akan menyentuh lebih banyak manfaat. Semoga dengan gerakan ini melahirkan gerakan-gerakan lainnya yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi dan paling utama soal kelangsungan beribadah,” kata tokoh perantau asal Kabupaten Solok itu.
Gerakan sejuta sajadah bagian himbauan dari seorang anak muda untuk memakmurkan masjid.
Memberikan perhatian besar kepada perantau yang memiliki ide-ide hebat seperti ini.
“Kalau saja ada 100 tokoh rantau seperti Rifo, semua masjid dan nasib guru mengaji hingga da’i di Sumbar akan sangat baik. Semoga program itu terus berlanjut hingga berjuta-juta sajadah nanti dan tidak saja satu juta,” katanya.
“Semoga kejayaan Ranah Minang kembali tegak dan masjid-masjid dimakmurkan,” katanya Rifo.
Senada dengan itu, Wali Kota Solok, Zul Elfian pun mengaku bangga dengan lahirnya program sejuta sajadah dari seorang dermawan yang masih sangat muda.
“Ini bagian yang mengkiaskan bahwa ananda Rifo mengajak kita yang kita yang tua-tua untuk mari bersujud,” katanya.
Menurutnya, gerakan sejuta sajadah itu sudah bagian dari gerakan dakwah yang sepantas dibumikan di Ranah Minang. “Ini bagian dakwah yang harus kita gencarkan. Tujuannya selamat dunia dan akhirat,” katanya.
“Gerakan ini juga memperhatikan nasib da’i. Ini bagian dari penguatan umat. Mari makmurkan masjid yang ada di Sumatera Barat.
Rifo merupakan anak muda dari Rantau yang ingat dan berpartisipasi dengan keadaan Mesjid yang ada di Sumatra Barat, Dia merupakan pelopor gerakan Sejuta sajadah.
(Am)
Posting Komentar
Silahkan komentari artikel ini, namun tolong gunakan bahasa yang sopan. Komentator dengan identitas tidak jelas dan berbahasa kurang sopan, maaf, terpaksa komentarnya kami delet. Thanks.