TNI-Polri Salurkan Bansos untuk Ribuan Pengungsi Tanggul Sungai Citarum

TNI-Polri Salurkan Bansos untuk Ribuan Pengungsi Tanggul Sungai Citarum
Jakarta,- Curah hujan yang cukup tinggi pada Sabtu (20/2/2021) malam, membuat debit air meningkat dan menyebabkan Tanggul Sungai Citarum rusak atau jebol. Sebagian besar desa diketahui terendam banjir akibat dari jebolnya tanggul tersebut.


"Total ada 9 desa yang terdampak terendam banjir dari tanggul sungai Citarum yang jebol, yaitu Desa Karangsegar, Desa Sumberurip,  Desa Sumberreja, Desa Karangharja, Desa Sumbersari, Desa Bantarsari, Desa Bantarjaya, Desa Karangpatri, serta Desa Karanghaur," ungkap Kapolres Metro Bekasi, AKBP Hendra Gunawan, melalui pernyataan tertulisnya, Senin (22/2/2021).


Lebih jauh Hendra menuturkan, total ketinggian air di sembilan desa tersebut mulai dari 50 cm sampai dengan 2 meter. Hingga saat ini, belum ada informasi terkait dengan korban jiwa karena banjir akibat jebolnya Tanggul Sungai Citarum.


"Belum ada korban jiwa sampai dengan hari ini. Sementara untuk warga yang mengungsi ini jumlahnya beragam dari tiap desa," papar Hendra menambahkan.


"Berdasarkan data yang kami peroleh, di Desa Karangsegar yang mengungsi ada 5.284 orang, Desa Sumberurip dengan total pengungsi 5000 orang, Desa Sumberreja 2.670 warga, Desa Karangharja 200 orang, Desa Sumbersari 552 orang, Desa Bantarsari dengan total pengungsi 750, Desa Bantarjaya 300 orang. Lalu Desa Karangpatri yaitu 3600 warga, dan yang terakhir, Desa Karanghaur dengan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 338 orang," jelasnya.


9 Desa Masih Terdampak Banjir, 13.777 Personel Diterjunkan


Sementara itu, debit air yang meningkat sehingga menyebabkan tanggul sungai Citarum jebol. Akibatnya, beberapa desa terendam banjir hingga hari ini.


“Total ada 9 desa yang masih terdampak banjir akibat jebolnya tanggul sungai Citarum, yaitu Desa Karang Segar, Sumber Urip, Sumber Reja, Karang Harja, Sumber Sari, Bantar Sari, Bantar Jaya, Karang Patri, hingga Karang Haur,”  tutur Hendra menambahkan.


Para personel gabungan mulai dari TNI, Polri, BPBD Kabupaten Bekasi, hingga tenaga kesehatan dari TNI, Polri dan Pemda Kabupaten Bekasi diterjunkan langsung untuk membantu evakuasi warga.


“Sampai dengan hari ini, total warga yang telah berhasil dievakuasi oleh personel gabungan dari TNI, Polri, Tim SAR, dan BPBD Kabupaten Bekasi sebanyak 13.777 orang. Ini masih akan bertambah, mengingat masih ada warga lainnya yang belum sempat dievakuasi,” sambungnya.


Tak hanya mengevakuasi para korban yang terdampak banjir akibat tanggul Sungai Citarum yang jebol, jajaran kepolisian dan pihak terkait juga turut melakukan berbagai upaya untuk menangani banjir ini.


“Beberapa upaya yang telah kami lakukan bahkan sampai dengan hari ini, yaitu jelas dengan melakukan evakuasi korban, mendirikan posko banjir dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik para korban, mendirikan tenda penampungan bagi warga, lalu menyalurkan bantuan sembako hingga pakaian layak pakai, serta melakukan trauma healing kepada para warga hingga anak-anak yang terdampak banjir,” urainya menambahkan.


22 Lokasi Pengungsian


Hendra kembali menjelaskan, tidak hanya mengevakuasi para korban yang terdampak banjir akibat Tanggul Sungai Citarum yang jebol, jajaran kepolisian dan pihak terkait juga turut melakukan berbagai upaya untuk menangani banjir ini.


“Beberapa upaya yang telah kami lakukan bahkan sampai dengan hari ini, yaitu jelas dengan melakukan evakuasi korban, mendirikan posko banjir dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik para korban, mendirikan tenda penampungan bagi warga, lalu menyalurkan bantuan sembako hingga pakaian layak pakai, serta melakukan trauma healing kepada para warga hingga anak-anak yang terdampak banjir,” ujar Hendra panjang lebar.


Masih dari keterangan Hendra, total tempat pengungsian yang sudah disediakan sebanyak 22 lokasi yang terdiri dari:


1. Masjid Assyafaah, dengan jumlah pengungsi 500 orang

2. Puskesmas karangharga, dengan jumlah pengungsi: 100 orang

3. Kantor Desa karangharja, dengan jumlah pengungsi 500 orang

4. Masjid Al Inayah, dengan jumlah pengungsi 300 orang

5. Ponpes Hidayat Nur Salam, dengan jumlah pengungsi 400 orang

6. Masjid RM.Saung Desa dengan jumlah Pengungsi : 1.500 Orang

7. Kantor Desa Sumbersari dengan jumlah pengungsi : 480 Orang

8. Kantor Desa Karanghaur dengan jumlah pengungsi : 365 orang

9. Kantor Kecamatan Pebayuran dengan jumlah pengungsi : 100 orang

10. SMA negeri I Pebayuran dengan jumlah pengungsi : 200 orang

11. Masjid Al Yasiniah Kampung Rengas dan Bancong Cuk Desa Karangpatri, jumlah pengungsi 1.500 orang

12. Masjid Alhidayah Kampung Pisangan Desa Karangpatri, jumlah pengungsi 300 orang

13. Ponpes Al Hasby Kampung Bakung Desa Karangpatri, jumlah pengungsi 300 orang

14. Tanggul jalan Lembang pulo kecil Desa Karangpatri jumlah pengungsi 1.500 orang

15. Kampung Pulo kecil : 144 Kepala Keluarga, dengan jumlah Balita dan anak-anak sebanyak 227

16. Kampung Selang : 311 Kepala Keluarga, dengan jumlah Balita dan anak-anak sebanyak 201

17. Kampung Kuda 2 : 347 Kepala Keluarga dengan jumlah Balita dan anak-anak sebanyak 205

18. Kampung Luwung Gede : 173, dengan jumlah Balita dan anak-anak sebanyak 97

19. Tanggul irigasi Kp. Babakan rengas Desa Karangsegar sebanyak 1.200 orang

20. Tanggul Sungai Citarum Kampung Babakan Rengas dengan total pengungsi sebanyak 1.000 orang

21. Tanggul Irigas Desa Sumbereja 1.000 orang pengungsi

22. Tanggul Sungai Citarum Desa Sumbereja 1.000 orang pengungsi.


Sumber: PMJ NEWS

Post a Comment

Silahkan komentari artikel ini, namun tolong gunakan bahasa yang sopan. Komentator dengan identitas tidak jelas dan berbahasa kurang sopan, maaf, terpaksa komentarnya kami delet. Thanks.

Lebih baru Lebih lama